QUALITY

Gambar

DIMENSI KUALITAS ANTARA LAIN :

  1. PERFORMANCE  ( Berkaitan dengan aspek funsional)
  2. FEATURE             (Berkaitan dengan bentuk)
  3. RELIABILITY         (Probabilitas berhasil menjalankan fungsinya)
  4. DURABILITY         (Umur ekonomis)
  5. CONFERMANCE  (Tingkat kesesuaian)
  6. SERVICEBILITY    (Kemampuan memberi pelayanan)
  7. AESTHETICS        (Nilai-nilai estetika)
  8. FIT & FINISH

DIMENSI KUALITAS UNTUK PRODUK YANG BERUPA JASA :

  1. REALIBILITY               (Kemampuan memberikan pelayanan)
  2. RESPONSIVENESS    (Kemampuan atau ketanggapan dalam melayani pelanggan)
  3. ASSURANCE              (Pengetahuan pelanggan terhadap produk)
  4. EMPHATY                   (Perhatian secara individual terhadap pelanggan)
  5. TANGIBLE                   (Bentuk fisik, seperti fasilitas, kebersihan, dll)

Alat analisis kapasitas produksi :

  • Pendekatan konsep Marginal Cost & Marginal Revenue
  • Pendekatan BEP (Break Event Point)
  • Pendekatan Linier Programing

Cara-cara Mengerjakan Pekerjaan yang Membosankan

Seberapa cintakah Agan pada pekerjaan Agan? Kecintaan pada pekerjaan memang membuat kita berpeluang lebih tinggi untuk meraih keberhasilan. Namun, tidak semua bagian dari pekerjaan yang kita miliki itu menyenangkan. Ada hal-hal tertentu yang membuat kita merasa kurang nyaman, kurang bebas, atau terkekang saat bekerja.
 sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000011308024
Jangan terlalu memikirkannya
Satu cara untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan yang tak terlalu menyenangkan ialah dengan tidak terlalu memikirkannya dalam-dalam. Tentu saja Agan masih harus berkonsentrasi saat mengerjakannya tetapi jika Agan menyibukkan diri menyelesaikannya dengan mengerjakan, bukan membicaranya atau memikirkan, pikiran Agan akan tersibukkan dan teralihkan dari pikiran negatif yang membuat tidak produktif. Memikirkan kekhawatiran akan sesuatu yang belum terjadi ialah penyia-nyiaan tenaga dan waktu.

Temukan cara alternatif untuk melakukannya
Cara lain untuk mengatasinya ialah dengan menemukan cara alternatif untuk melakukannya. Misalnya jika Agan kurang menyukai tugas administrasi kantor yang monoton, lakukan dengan metode yang bervariasi, mengerjakannya diiringi musik kesukaaan, atau di tempat yang tenang dan minim gangguan.

Lakukan tanpa ditunda
Penundaan akan membuat beban terasa lebih berat. Saat tugas terselesaikan dengan segera, beban Anda akan terasa jauh lebih ringan. Setelah terbebas dari pekerjaan yang kurang menyenangkan itu, pikiran dan energi Anda bisa lebih leluasa fokus ke tugas-tugas lain yang lebih menyenangkan.

Lakukan sedikit demi sedikit
Melakukan dengan sekaligus akan memberatkan. Melakukan sedikit demi sedikit akan terasa lebih ringan. Disiplin juga diperlukan di sini. Agan harus konsisten mengerjakannya sedikit demi sedikit, jangan melewatkan jadwal yang sudah ditentukan.

Berikan pujian pada diri sendiri saat memulai
Ingatlah bahwa saat Agan mulai mengerjakan tugas yang sulit atau membosankan, Agan sedang melakukan sebuah pekerjaan yang dihindari dan dibenci oleh banyak orang. Memulai ialah bagian yang paling sulit dalam proses tersebut. Namun begitu Agan sudah mulai, mungkin akan sulit berhenti bekerja karena Agan mendapat keuntungan dari momentum.

Misalnya, Agan bisa memutuskan untuk bekerja 5-10 menit mengerjakan satu pekerjaan. Setelah Agan bekerja dalam jumlah waktu itu, lihatlah jika Agan masih ingin untuk berhenti mengerjakannya atau Agan masih melanjutkannya.

Setiap kali memulai bagian terberat suatu pekerjaan, kita akan merasa amat percaya diri setelah melewatinya dengan baik. Kita tahu persis bahwa situasi itu bisa memburuk.

Ingatlah pengalaman masa lalu Anda
Setiap orang pasti pernah menyelesaikan sebuah pekerjaan yang sulit sebelumnya, tetapi apakah Agan ingat bagaimana perasaan Agan setelahnya? Menyelesaikan pekerjaan yang sulit dan membuat kewalahan justru sering membuat kita merasa puas dan percaya diri.

Saat sebuah pekerjaan berat muncul, fokuslah pada perasaan positif yang Agan miliki sebelumnya yang bisa dirasakan saat Agan sudah selesai. Perasaan positif itu membantu Agan untuk mulai dengan pekerjaan Agan dan menyelesaikannya dengan mudah. Setiap kali kita mulai sebuah pekerjaan, ingatlah untuk menyadari perasaan positif yang bisa dirasakan setelahnya.

5 Pengacau Manajemen Waktu

Tag

Punya banyak rencana tapi kesulitan mewujudkan? Bisa jadi lima hal ini peyebabnya.

1. Overplanning.
Seringkali kita merasa waktu 24 jam dalam sehari tak cukup untuk menyelesaikan berbagai aktivitas. Inilah pentingnya membuat rencana untuk menentukan prioritas.

Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menentukan prioritas, bisa dalam bentuk harian, mingguan atau bulanan. Apa yang Anda pilih, yang penting adalah aksi. Jangan sampai hanya sibuk membuat rencana tapi nihil dalam pelaksanaan.

Menurut M Christian dalam bukunya “Time Management, Mengatur Waktu itu Mudah”, ada dua gejala overplanning:
* Terlalu sibuk berkutat dengan rencana dan gagal mengeksekusi rencana yang sudah dibuat. Langkah kita hanya berhenti di rencana, padahal dalam manajemen waktu pelaksanaan adalah alangkah berikutnya.

* Menjadikan semua kegiatan sebagai obyek rencana. Merencanakan semua hal yang akan dijalani memang perlu, tapi jangan lupa, ada kalanya kita juuga harus bersiap menghadapi hal-hal tak terduga.

2. Misplanning.
Kesalahan perencanaan adalah kesalahan kedua dalam manajemen waktu. Kesalahan perencanaan ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk, di antaranya salah informasi. Ini terjadi karena informasi yang dikumpulkan tidak lengkap dan tidak tepat. Padahal informasi yang akurat adalah kunci utama mencapai keberhasilan mengatur waktu.

Kesalahan informasi ini akan berdampak panjang, seperti salah sasaran, salah penempatan sumber daya, salah penentuan waktu. Kalau yang terjadi seperti ini, sudah pasti rencana akan buyar sehingga gagal mencapai tujuan.

3. Overscheduling.
Kalau kebanyakan jadwal akibatnya Anda tak memiliki me time, dan aktivitas yang Anda kerjakan juga belum tentu memiliki hasil maksimal. Mengapa? Karena Anda selalu merasa dikejar waktu dan terburu-buru.

Overscheduling akhirnya yang malah menjadi penghambat efektivitas, karena menuntut Anda melakukan banyak hal dalam waktu yang terbatas. Efek jangka panjangnya dapat menimbulkan stres dan membuat Anda merasa tak nyaman melakukan pekerjaan.

4. Overdetail.
Untuk menghindari terjadinya kesalahan, setiap detil memang perlu diperhatikan. Namun, ini bukan berarti membuat Anda menjadi berlebihan dalam memerhatikan detil. Akibatnya rencana yang seharusnya simpel dan mudah terlihat rumit dan kompleks, sehingga menjadi sulit dikendalikan.

Gejala overdetail ini mendorong Anda mencatat terlalu banyak hal, padahal bisa jadi tak semuanya penting. Dalam perencanaan manajemen waktu, ini bisa membawa efek buruk. Pertama akan membuat Anda kehilangan pegangan untuk membedakan mana yang utama dan mana kurang penting.

Terlalu detil juga cenderung membuat Anda menyamakan semua hal, sehingga tak jarang membuat pekerjaan mudah terasa menjadi lebih rumit. Kedua, sikap tersebut akan membuat Anda sulit bersikap fleksibel, sehingga saat menghadapi hal-hal tak terduga Anda akan merasa sedang menghadapi masalah besar.

5. Delaying.
Sikap suka menunda bisa dibilang tidak disiplin. Ini adalah pengganggu utama dalam manajemen waktu. Tanpa kedisiplinan dari dalam diri, manajemen waktu takkan berjalan efektif. Disiplin berarti memiliki komitmen untuk menjalani rencana sesuai misi dan tujuan yang telah Anda rencanakan.

Seringkali, ketidakdisiplinan ini muncul karena berbagai godaan yang enggan Anda hindari, misalnya menunda. Ketika Anda menunda pekerjaan, berarti menunda sehari untuk mencapai tujuan.

Untuk menghindari ini tentu Anda harus memiliki motivasi kuat dari dalam diri. Kalau rasa malas melanda, yang perlu diingat adalah saat Anda menandai satu dari daftar yang harus dilakukan itu berarti Anda semakin mendekati tujuan.

Jadi, mulai sekarang singkirkan hal-hal yang mengaganggu konsentrasi dan fokus pada tujuan awal yang sudah Anda rencanakan

Pengakuan Seorang Follower

Hy hy hy,,,
okeee, nama gw boby, gw seorang pelajar, gw orgnya ga pintar tapi ga bodoh_bodoh amat juga, yahh d bwahnya sedang dikit lahh.. oh iya gw mw sharing nih satu hal kelebihan gw ke lo pada, gw itu type orang yang follower, lo semua pada tau kan apaan itu follower? yahh, org yang suka ngikut_ngikut gtuuu.
karna gw orgnya ga jenius sma inovatif makanya gw jadi follower, mskpun gw agk sedikit kreatif (kere tapi aktif). sebagai seorang follower gw slalu mngkutin tmen” gw kebanyakan. seperti pada saat barengan ma tmen” gw yang pintar nihh, gw sok”an belaga kyk org org pintar tuhh padahal sedikit bego sihh aslinya, trus sma tmen” gw yg alim nihh, nahh, gw sok”an alim nihh padahal ga bgtu mengerti tentang agama dan pada saat gw breng sma tmen” gw yang tajir atau tajir mampus , gw jga belaga kyk org tajir, padahal mah ga modal abis alias kere, oh iya satu lagi, gw orgnya sok asik dah kyk tulisan gw ini kata”nya sok asik bgt dah, pdhal gw orgnya kaku (*kyk kanebo kering klo kata tmen gw mah). sebenarnya menjadi follower itu bisa mnjadi org berhasil loh klo bner” tkun dan mw berusaha. tpi syang nya gw ga tkun dan kurang kerja keras makanya sedikit seperti seorang loserr (pecundang). hhehe
jadi buat lu pada jgan kyk gw deh… jgan ngulur waktu atau ngebuang waktu demi hal” yang ga penting… ini aja gw lagi nyoba bwt ngerubah gaya hidup gw yg blak”an mampuss.. semoga aja ntar gw bisa berubah dan menjadi org yg lebih berguna.. aminnn..

#GGmanmut

Jangan salah ketika membicarakan kualitas, semua aspek bakal ‘tersentuh’. Salah satunya, model bisnis dari bisnis yang anda miliki, bangun, atau yang sedang anda kembangkan. Kualitas dari suatu model bisnis yang anda miliki sangat berpengaruh terhadap bisnis yang anda jalankan. Setidaknya itulah salah satu hal yang sering merasuki pikiran saya. woohoooo, siapa saya berani berkata seperti itu? Saya adalah seorang mahasiswa, 22 tahun. Cumlaude? IPK bagus?, itu sama sekali bukan saya. saya tidak cumlaude, apalagi IPK bagus, IPK saya standar-standar saja. Tapi, setidaknya bisnis adalah bidang yang saya ingin geluti walaupun tidak munafik saya juga mengejar nilai. Bukan untuk saya, tapi untuk orang-orang yang saya kasihi. Sorry malah curhat -.-“.

Back to topic, so who are you? Business man? Entrepreneurs? Business incubator managers? Or who?. Sadarkah kita, bisnis model yang berjalan pada bisnis yang kita jalankan benar-benar mempengaruhi kualitas? YA!! YES!! ABSOLUTELY!!

How come? Yuk coba liat perusahaan besar, kita ambil…

Lihat pos aslinya 221 kata lagi

#GGmanmut

Kualitas, ngga cuman dalam sebuah mata kuliah atau di akhir suatu proses terciptanya suatu produk saja. Siapa saya berani menulis yang mungkin diluar batas normal suatu textbook. Yah, Tuhan menciptakan manusia sepaket dengan pikirannya, jadi tak salah jika saya menggunakan pikiran saya. Di luar itu semua, kualitas adalah suatu hal yang abstrak. Tiap orang mempunyai pemikiran yang berbeda untuk menentukan suatu kualitas, mungkin karena itulah suatu standar untuk kualitas tercipta, agar semua bisa terbaca secara universal.

Sekarang, mari berfikir lepas dari itu semua. Tinggalkan textbook. Berfikir bebas. Advertising, periklanan, yang dibenak saya adalah suatu ujung tombak dalam memberitahukan keberadaan suatu produk kepada orang banyak. Dulu advertising didominasi oleh offline advertising seperti menggunakan media cetak, poster, baliho. Lalu berkembang kea rah penggunaan media elektronik seperti radio dan televise setelah benda elektronik tersebut ditemukan. Lalu sekarang, dikenal dengan digital media, penggunaan peralatan berbasis dunia digital untuk mempromosikan suatu produk.  Yap, itulah perkembangan…

Lihat pos aslinya 218 kata lagi

kualitas vs harga lanjutan

Kualitas vs Harga

 
Sebenarnya saya tidak terlalu suka makan Bubur Ayam, tetapi karena istri yang mau dan dia hanya mau di satu tempat maka akhirnya saya coba makan juga. Tempatnya sederhana, hanya gerobak dan tenda tetapi termasuk ramai juga. Ada aja yang datang makan ditempat dan bungkus bawa pulang. Untuk rasa, saya bilang termasuk enak, pantesan istri saya maunya hanya kesini. Kalau harga, saya bilang termasuk lebih mahal dibandingkan dengan Bubur Ayam lain yang mangkal di daerah itu.

Seiring berjalannya waktu & kenaikan harga, harga bubur ayam ini juga ikut naik, malah mengalami beberapa kali kenaikan harga. Saya berpikir ini abang jualan harganya naik terus, apa tidak takut nanti pelanggan berkurang apalagi didaerah itu muncul Bubur Ayam baru dengan harga yang lebih murah. Tetapi setelah saya perhatikan beberapa waktu, pelanggan Bubur Ayam tersebut bukannya berkurang malah bertambah, sehingga harus pindah ke halaman ruko sebelah untuk memperluas tendanya.

Untuk pelanggan tidak melihat kelas, dari yang tidak berkendaraan sampai bermobil berdatangan. Hal ini yang membuat saya tertarik dengan cara usaha yang dilakukan Bubur Ayam ini. Mungkin main dukun kali… terlintas dipikiran iseng saya sambil tersenyum.

Setelah saya perhatikan dari pertama kali saya beli dan sampai sekarang, rasa (kualitas) & porsi (kuantitas) dari Bubur Ayam itu tidak pernah berubah sedikitpun. Malahan pelayanan yang ditingkatkan dengan kecepatan dalam menghidangkan sehingga walaupun kondisi ramai, Bubur Ayam yang kita pesan cepat datang & juga melayani delivery order.

Terkadang dalam usaha yang selalu kita perhatikan adalah harga dengan melihat pesaing atau patokan harga pesaing. Atau kita berfikir dengan harga naik pelanggan akan berkurang karena tingkat kemampuan beli yang juga turun.

Pelanggan selalu meminta lebih karena telah mengeluarkan uang untuk memperolehnya. Tetapi selama uang yang dikeluarkannya sesuai dengan yang diperoleh, menaikan harga dengan tidak mengurangi kulitas dan kuantitas masih dapat diterima pelanggan, apalagi dengan pelayanan yang lebih ditingkatkan.
 
Posted by at 1:22 PM
Labels: 

tips belajar

Memang belajar itu setiap orang punya style sendiri-sendiri. Akan tetapi, berikut tips-tips agar belajar dapat maksimal, terutama menjelang ujian 

1. Pilih Waktu Belajar yang Tepat
Waktu belajar yang paling pas adalah pada saat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar yang sama. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.

2. Bangun Suasana Belajar Yang Nyaman
Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.

3. Kembangkan Materi Yang Sudah di Pelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis

4. Mencatat Pokok-Pokok Pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.

5. Membaca Adalah Kunci Belajar
Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.

6. Belajar Itu Memahami Bukan Sekedar Menghapal
Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.

7. Hapalkan Kata-Kata Kunci
Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

8. Kembangkan Materi Yang Sudah di Pelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.

9. Latih Sendiri Kemampuan Kita
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.

10. Sediakan Waktu Untuk Istirahat
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.

Satu lagi, tujuan dari ulangan dan ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan kita untuk memahami materi pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Kalau kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur, tak perlu detail, berarti kita sudah paham.

http://112081042.tumblr.com/post/22978166931/tips-belajar

harga vs kualitas

Buah Inspirasi

Suatu siang sepulang kuliah saya melihat sebuah baliho besar berisi iklan yang mempromosikan produknya sebagai “jagoannya gratisan”. Membaca itu, yang terlintas di pikiran adalah, ah pasti ada harga juga ada rupa. Maksudku, kebanyakan yang aku temui memang harga selalu berbanding lurus dengan kualitas.

Namun harga murah bukan suatu hal yang buruk. Nyatanya barang kw, bm, bajakan, dan semacamnya juga laris di pasaran. Harga mahal juga belum tentu susah dijual. Banyak konsumen yang lebih mengutamakan kualitas produk/jasa tanpa melirik harganya.

Keunggulan produk dalam Harga atau kualitas memang punya target pasarnya sendiri-sendiri. Ketika suatu brand berani menjamin kualitas, harga bukan menjadi masalah, begitu juga sebaliknya.

Gampangnya, untuk menjual produk / jasa dengan harga tinggi, kualitas produk/jasa tersebut juga harus tinggi. Lalu bagaimana jika kualitas kita pas-pasan? Nah, dari pengalaman yang aku dapat, aku simpulkan beberapa hal yang bisa meningkatkan kualitas usaha kita.

Lihat pos aslinya 248 kata lagi